Nasehat Ilahi

Selasa, 06 Oktober 2009

Mensyukuri Hidup


Mungkin tak ada yang paling sulit dalam hidup ini kecuali bersyukur. Syukur. Kata yang ringan diucapkan, tapi berat dilaksanakan. Mencoba tetap tersenyum dalam kegetiran. Mencoba tetap optimis saat terhempas.

Karena itulah Allah berfirman, "wa qoliilun min ibadiya syakuuur .. dan sangat sedikitlah di antara hamba-hambaKu yang mampu untuk bersyukur."

Banyak orang salah kaprah dengan kata syukur. Mereka mengira bahwa syukur itu hanya menerima. Pasrah. Pasif. Padahal, syukur itu sejatinya bergerak. Aktif. Para ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dengan bersyukur itu adalah kita memanfaatkan semua yang diberikan Allah sesuai dengan kehendak Allah.

Jadi, terkandung makna bekerja disitu. Ada juga makna eksploitasi. Sehingga seseorang yang bersyukur adalah orang yang mampu melihat potensi yang dimilikinya sebagai peluang untuk berbuat.

Seorang yang bersyukur akan melihat sampah yang menumpuk sebagai peluang usaha. Ia melihat anggota tubuhnya sebagai potensi. Melihat gedung yang tak terpakai, tanah yang tak terurus, alat-alat yang tak termanfaatkan sebagai aset yang bisa berguna.

Tak ada yang sia-sia bagi insan yang bersyukur. Ia akan senantiasa berdzikir, "Robbana maa kholaqta hadza baathila ... Tuhan kami, tidaklah Kau ciptakan ini sia-sia ..."

Karena itu, akan sibuk sekali setiap hamba yang bersyukur. Ia menyadari bahwa jatah hidup yang tersisa ini sesuatu yang sangat berharga. Tak boleh terlewat satu detikpun kecuali sebagai manfaat. Manfaat untuk dirinya juga untuk orang lain. Manfaat untuk membangun akhiratnya, juga menegakkan dunianya.

Saudaraku, betapa banyak potensi yang terbengkalai di sekitar kita. Mari kita manfaatkan semaksimal mungkin. Berusaha menjadi insan yang bersyukur. Berusaha terus menatap setiap peluang ...

2 komentar:

Winy mengatakan...

tidakkah hal yang sama ttg sabar? bahwa sabar bukan berarti pasrah, nrimo, tapi dalam sabar ada usaha. begitu tidak bang?

Muhammad Setiawan mengatakan...

betul, betul, betul ...(ipin mode on)

jadi sebenarnya Islam itu lebih banyak mengajarkan optimisme dan terus berjuang. karena ini adalah agama "bekerja" dan bukan "berbicara" .. itu yg saya fahami ...