Nasehat Ilahi

Sabtu, 29 Agustus 2009

Membangun Rumah di Syurga

Beberapa tahun ini spanduk iklan perumahan baru makin marak saja di daerah saya. Maklumlah, daerah tempat saya tinggal ini masih terhitung pinggiran metropolitan. Jadi, orang-orang yang sudah tidak tertampung lagi tinggal di ibukota banyak yang memilih tinggal di daerah ini. Yah, termasuk saya .. Hehehe ...

Logikanya demand and suply saja. Ada permintaan pasti ada penawaran. Macam-macam juga upaya developer untuk menarik minat calon pembeli rumah lewat iklan-iklannya. Ada yang memberi diskon DP. Ada yang memperpanjang masa cicilan. Bahkan, ada juga yang sampai menjanjikan hadiah langsung. Walaupun begitu, semuanya memiliki satu kesamaan. Bayar rumahnya boleh menyicil! Meskipun bisa membayar tunai, developer tetap saja lebih suka kita bayarnya menyicil. Entahlah, mungkin lebih menguntungkan buat developer kalau dicicil yah ...?

Maka, ramai-ramailah orang-orang berupaya untuk memiliki rumah idaman. Menyisihkan uang gaji sepeser demi sepeser setiap bulan agar cicilan bisa terus ditutupi. Kadang-kadang bahkan sampai tidak rasional lagi. Gaji yang tidak seberapa dipotong 50% lebih untuk menutupi cicilan rumah. Belum lagi, cicilan kendaraan, elektronik, dlsb.

Saat orang sibuk memikirkan rumah di dunia, pernahkah kita memikirkan bagaimana tempat tinggal kita nanti di akhirat ...? Apa yang menjadi tempat tinggal kita nanti di akhirat ...? Padahal, tempat tinggal kita yang abadi adalah di sana. Itulah kampung kita sebenarnya, kampung akhirat.


Wa lal aakhiratu khayrun wa abqaa

Dan sungguh akhirat itu lebih baik dan lebih kekal (surat al-A'la ayat 17)

Adalah seorang permaisuri dari salah satu raja terbesar dalam sejarah. Asiah sang permaisuri Fir'aun. Perhiasan dan semua barang mewah ada di genggamannya. Istana yang luas dan megah dimilikinya. Namun, ia risau. Apakah istana pula kediamannya nanti di akhirat ...? Karena itu ia berdo'a. Do'a yang diabadikan dengan indah dalam al-Qur'an.

Dan Allah membuat isteri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah Aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah Aku dari kaum yang zhalim.(AtTahriim ayat 11)


Membaca do'a itu, saya terinspirasi untuk mencari hadits-hadits yang shohih mengenai cara mendapatkan rumah di syurga kelak. Inilah beberapa hadits yang saya temukan tersebut. Mari kita renungi bersama.

1. Shalat sunnah 12 raka'at

عَنْ أُمِّ حَبِيبَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهَا قَالَتْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يُصَلِّي لِلَّهِ كُلَّ يَوْمٍ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً تَطَوُّعًا غَيْرَ فَرِيضَةٍ إِلَّا بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ أَوْ إِلَّا بُنِيَ لَهُ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

Dari Ummu Habibah ra, ia berkata, “Aku telah mendengar Rasulullah shallaLlahu alayhi wa sallam bersabda, ‘Tidaklah seorang hamba muslim melaksanakan Shalat sunnah (bukan fardhu) karena Allah, sebanyak dua belas rakaat setiap harinya, kecuali Allah akan membangunkan sebuah rumah untuknya di Surga’.” (HR Muslim).

Shalat sunnah yang dimaksud dalam hadits ini, sebagaimana dijelaskan oleh Imam an-Nawawi adalah sholat sunnah rawatib. Yaitu, dua rakaat sebelum shubuh. Empat raka'at sebelum dzuhur dan dua raka'at sesudahnya. Dua raka'at sesudah maghrib. Serta, dua raka'at sesudah isya.

2. Membangun Masjid

مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ بَنَى اللَّهُ لَهُ فِي الْجَنَّةِ مِثْلَهُ

"Barangsiapa yang membangun masjid karena Allah, maka Allah akan membangunkan yang serupa dengannya di surga.” (HR Muslim)

عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ بَنَى مَسْجِدًا مِنْ مَالِهِ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ

Dari Ali Ibn Abi Thalib radhiyaLlahu 'anhu ia berkata, "Telah bersabda Rasulullah shallaLlahu alayhi wa sallam, "Barangsiapa yang membangun sebuah masjid dari tangannya, Allah Ta'ala akan membangunkan untuknya sebuah rumah di syurga."(HR An-Nasa'i)

3. Bersabar dengan kematian anak

عَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا مَاتَ وَلَدُ الْعَبْدِ قَالَ اللَّهُ لِمَلَائِكَتِهِ قَبَضْتُمْ وَلَدَ عَبْدِي فَيَقُولُونَ نَعَمْ فَيَقُولُ قَبَضْتُمْ ثَمَرَةَ فُؤَادِهِ فَيَقُولُونَ نَعَمْ فَيَقُولُ مَاذَا قَالَ عَبْدِي فَيَقُولُونَ حَمِدَكَ وَاسْتَرْجَعَ فَيَقُولُ اللَّهُ ابْنُوا لِعَبْدِي بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ وَسَمُّوهُ بَيْتَ الْحَمْدِ

Dari Abu Musa al-Asy'ari' radhiyaLlahu 'anhu, sesungguhnya Rasulullah shallaLlahu alayhi wa sallam bersabda, "Apabila wafat anak seorang hamba, maka Allah akan berfirman kepada paa malaikat, "Apakah kalian telah mengambil anak hambaKu?" Maka mereka berkata, "Ya". Allah berfirman lagi, "Apakah engkau telah mengambil buah hatinya." Mereka berkata, "Ya". Maka Allah berfirman, "Apa yang diucapkan oleh hambaku?" Maka mereka berkata, "Ia memujiMu dan mengembalikan urusan kepadaMu." Maka Allah berfirman kepada para malaikat, "Bangunkan untuk hambaku sebuah rumah di syurga dan namakan rumah itu baytul hamd" (HR Tirmidzi, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam kitab Silsilah Shohih)

4. Masuk ke dalam pasar dengan berdzikir

عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَالَ فِي السُّوقِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ حَيٌّ لَا يَمُوتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ حَسَنَةٍ وَمَحَا عَنْهُ أَلْفَ أَلْفِ سَيِّئَةٍ وَبَنَى لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ


Barangsiapa yang masuk ke dalam pasar sambil berkata, "La ilaha illa Llah ....." Allah akan mencatat baginya 1000 kebaikan, dan menghapus darinya 1000 kesalahan dan membangunkan untuknya sebuah rumah di syurga. (HR Tirmidzi, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam kitab Shohih wa Dhoif Sunan Tirmidzi)

5. Merapatkan shaf

عن عروة بن الزبير قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : (من سد فرجة في صف رفع الله بها درجة أو بنى له بها بيتا في الجنة)

"Barangsiapa yang mengisi kekosongan dalam shaf, Allah akan mengangkat derajatnya satu tingkat dan membangunkan untuknya sebuah rumah di syurga." (HR. Ibnu Abi Syaibah, dishohihkan oleh Syaik Al-Albani dalam kitab Silsilah Shohih)

6. Membaca al-Ikhlash 10 x

عَنْ سَهْلِ بن مُعَاذِ بن أَنَسٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَن ْرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:"مَنْ قَرَأَ:"قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ"[الإخلاص آية 1] عَشْرَ مَرَّاتٍ بنى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ"

Barangsiapa yang membaca "Qul huwa Allahu ahad" 10 kali Allah akan membangunkan untuknya sebauh rumah di Syurga (HR. Thabrani, dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam kitab Shohih wa dhoif jami' shogir)

7. ٍShaum, menjenguk orang sakit dan mengantar jenazah

عن عائشة ، أن النبي صلى الله عليه وسلم قال لأصحابه : « أيكم أصبح صائما ؟ » قال أبو بكر : أنا قال : « أيكم عاد مريضا ؟ » ، قال أبو بكر : أنا ، قال « أيكم شيع جنازة ؟ » ، قال أبو بكر : أنا ، فقال النبي صلى الله عليه وسلم « هنيئا ، من كملت له هذه ، بنى الله له بيتا في الجنة »

Sesungguhnya Nabi shallaLlahu alayhi wa sallam berkata kepada sahabat-sahabatnya, "Siapakah diantara kalian yang shaum pada hari ini ?" Berkata Abu Bakar radhiyaLlahu 'anhu, "Saya." Bersabda Nabi shallaLlahu alayhi wa sallam lagi, "Siapakah diantara kalian yang menjenguk orang sakit pada hari ini ?" Berkata Abu Bakar radhiyaLlahu 'anhu, "Saya." Bersabda Nabi shallaLlahu alayhi wa sallam lagi, "Siapakah diantara kalian yang mengantar jenazah pada hari ini ?" Berkata Abu Bakar radhiyaLlahu 'anhu, "Saya." Bersabda Nabi shallaLlahu alayhi wa sallam, "Barangsiapa yang mengerjakan itu semua, Allah Ta'ala akan membangunkan untuknya rumah di Syurga."(HR. At-Thabrani)

Jumat, 28 Agustus 2009

Mengharap Syafa'at dari Shaum dan Al-Qur'an

Bayangkanlah, saat itu telah tiba. Tubuh yang telah hancur disatukan lagi oleh Allah. Berdiri kita sendiri-sendiri. Berjalan ke padang mahsyar. Dihadapkan kepada Mizan. Ditimbanglah seluruh amal.

Batin menangis. Dada bergemuruh. Ya Allah, amal ibadahku tak sebanding dengan dosaku ... Terbayang kecelakaan di depan mata. Yaaa laytaniii kuntu turooba .. Duhai celakanya diriku, alangkah baiknya jika aku menjadi tanah saja. Tak perlu dihisab. Tak perlu mempertanggung jawabkan amal.

Saat diri telah putus harapan, datanglah dua makhluk yang sangat indah. Tubuhnya berkilau cahaya. Aromanya harum semerbak. Kata-katanya jelas dan tegas. Mereka berkata, "Izinkan kami menolongnya, Ya Rabb... Izinkan kami memberi syafa'at padanya.."

SubhanaLlah ... itulah Qur'an dan Shaum, yang kita kerjakan tahun ini. Semoga Allah menerima amal yang compang-camping ini. Amin ...

Dari Abdullah ibn Amr radhiyaLlahu 'anhuma ia berkata, "Telah bersabda RasuluLlah shallaLlahu alayhi wa sallam, "Shaum dan al-Qur'an akan memberikan syafa'at kepada seorang hamba di hari kiamat kelak. Shaum akan berkata, "Ya Rabb-ku, aku telah mencegahnya dari makan dan syahwat, maka jadikanlah aku pemberi syafa'at baginya." Al-Qur'an pun berkata, "Ya Rabb ku, aku telah mencegahnya tidur pada malam hari, maka jadikanlah aku pula pemberi syafa'at padanya." Maka beliau shallaLlahu alayhi wa sallam melanjutkan sabdanya, "Keduanya pun diizinkan untuk memberi syafa'at"


Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, at-Thabrani dan al-Hakim. Imam al-Hakim berkata, "Hadits ini shahih berdasarkan syarat Imam Muslim)

Catatan :
Hadits ini menjadi salah satu rujukan dalam aqidah seorang muslim, bahwa sebagian amal-amal ibadah kita ada yang dapat berubah menjadi makhluk yang dapat dilihat nanti di hari kiamat (tajsidul 'amal)
Hadits ini juga menjelaskan bahwa amal ibadah kita khususnya shaum dan al-Qur'an bisa menjadi pemberi syafa'at di hari kiamat.

Besok Khutbah Jum'at di Ciparigi

Tidak terasa, malam makin larut. Sebentar lagi pukul 2 dini hari. Mau tidur, tanggung banget. Sebentar lagi sahur. Mungkin baca Qur'an, sambil nunggu sahur lebih baik yah ..? Atau, nonton film yang baru didownload tadi ...? Hemmm, pilihan-pilihan yang menarik. Inilah hidup. Penuh dengan pilihan. Masa depan kitapun ditentukan oleh pilihan kita di masa lalu dan sekarang.

Oh, iya. Besok aku ada tugas mengisi khutbah di masjid Mush'ab Ibn Umair Ciparigi Bogor. Angkat tema apa yah ..? Permintaan DKM sih tentang mentadabburi al-Qur'an. Kelihatannya perlu baca-baca dulu nih. Sambil menghafal lagi beberapa ayat dan hadits.

Semoga dipermudah. Semoga juga menjadi nasihat kepada diri sendiri.
Amin.

Kamis, 27 Agustus 2009

apa yang kau mau setiawan ?

Apa yang kau mau ...? Itu pertanyaan yang mudah diucapkan tapi sulit untuk dijawab. Sama hal dengan pertanyaan yang sering diajukan kepada kita, saat kita masih kanak-kanak, "Mau jadi apa kalau sudah besar ...?"

Jawaban yang paling lazim untuk pertanyaan itu biasanya, jadi dokter! Atau, pilot! Atau, tentara! Ah... kenapa sampai sekarang anak-anak kita pun jawabannya masih seperti itu. Apa mungkin, karena selama ini hanya profesi itu yang diperkenalkan kepada anak-anak kita. Atau, karena profesi itulah yang paling realistik dalam benak anak-anak.

Kembali ke pertanyaan semula di atas. Apa yang kau mau ...? Aku mau bahagia. Itu jelas. Tapi, dengan apa aku bisa bahagia ? Hemmm... nampaknya banyak yang bisa membuat aku dan anda bahagia. Tapi baiklah, kita mulai saja memungut mutiara kebahagiaan itu satu persatu. Lalu kita rangkai ia dalam tali kehidupan.

Semoga tercipta segera kalung kebahagiaan itu. Dan ia terus berada di leher sampai kita menutup mata.

Amin ..