Nasehat Ilahi

Jumat, 28 Agustus 2009

Mengharap Syafa'at dari Shaum dan Al-Qur'an

Bayangkanlah, saat itu telah tiba. Tubuh yang telah hancur disatukan lagi oleh Allah. Berdiri kita sendiri-sendiri. Berjalan ke padang mahsyar. Dihadapkan kepada Mizan. Ditimbanglah seluruh amal.

Batin menangis. Dada bergemuruh. Ya Allah, amal ibadahku tak sebanding dengan dosaku ... Terbayang kecelakaan di depan mata. Yaaa laytaniii kuntu turooba .. Duhai celakanya diriku, alangkah baiknya jika aku menjadi tanah saja. Tak perlu dihisab. Tak perlu mempertanggung jawabkan amal.

Saat diri telah putus harapan, datanglah dua makhluk yang sangat indah. Tubuhnya berkilau cahaya. Aromanya harum semerbak. Kata-katanya jelas dan tegas. Mereka berkata, "Izinkan kami menolongnya, Ya Rabb... Izinkan kami memberi syafa'at padanya.."

SubhanaLlah ... itulah Qur'an dan Shaum, yang kita kerjakan tahun ini. Semoga Allah menerima amal yang compang-camping ini. Amin ...

Dari Abdullah ibn Amr radhiyaLlahu 'anhuma ia berkata, "Telah bersabda RasuluLlah shallaLlahu alayhi wa sallam, "Shaum dan al-Qur'an akan memberikan syafa'at kepada seorang hamba di hari kiamat kelak. Shaum akan berkata, "Ya Rabb-ku, aku telah mencegahnya dari makan dan syahwat, maka jadikanlah aku pemberi syafa'at baginya." Al-Qur'an pun berkata, "Ya Rabb ku, aku telah mencegahnya tidur pada malam hari, maka jadikanlah aku pula pemberi syafa'at padanya." Maka beliau shallaLlahu alayhi wa sallam melanjutkan sabdanya, "Keduanya pun diizinkan untuk memberi syafa'at"


Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, at-Thabrani dan al-Hakim. Imam al-Hakim berkata, "Hadits ini shahih berdasarkan syarat Imam Muslim)

Catatan :
Hadits ini menjadi salah satu rujukan dalam aqidah seorang muslim, bahwa sebagian amal-amal ibadah kita ada yang dapat berubah menjadi makhluk yang dapat dilihat nanti di hari kiamat (tajsidul 'amal)
Hadits ini juga menjelaskan bahwa amal ibadah kita khususnya shaum dan al-Qur'an bisa menjadi pemberi syafa'at di hari kiamat.

Tidak ada komentar: