Nasehat Ilahi

Rabu, 31 Maret 2010

Syaikh Yusuf Qardhawy keluar dari Jamaah Ikhwan



















خرجت من تنظيم الإخوان المسلمين لأنني لا أريد أن أحصر جهودي في جماعة معينة، وأريد أن أخدم الأمة بأكملها، ففي وقت من الأوقات عرضوا علي منصب المرشد العام للجماعة واعتذرت، أفضل أن أكون مرشداً للأمة بدلاً من أن أكون مرشداً لجماعة معينة.. لكنني أؤازرهم وأدعمهم وأنصحهم.

Tulisan di atas merupakan ungkapan dari Syaikh Yusuf Qaradhawy, dalam sebuah wawancara. Terjemahnya kira-kira begini nih.

"Aku telah keluar dari tanzhim Ikhwanul Muslimin, karena aku tidak ingin membatasi usaha saya pada satu kelompok tertentu saja. Akan tetapi aku ingin untuk melayani umat ini seluruhnya. Pada satu masa, aku pernah ditawari oleh mereka (jama'ah IM) untuk menjadi Mursyid 'Aam mereka, namun dengan permohonan maaf, aku menolak. Aku lebih memilih untuk menjadi mursyid (pembimbing) bagi umat ini seluruhnya, daripada menjadi mursyid satu kelompok tertentu saja. Walau demikian, aku tetap membantu, mendukung dan menasehati mereka."

Selengkapnya isi wawancara tersebut, bisa dilihat di link berikut ini : http://www.qaradawi.net/site/topics/article.asp?cu_no=2&item_no=6194&version=1&template_id=211&parent_id=16

Selain dari link yang saya sebutkan di atas, anda juga bisa mendapatkan informasi tentang keluarnya Syaikh Qardhawi dari jama'ah Ikhwan dengan mengetik القرضاوى خرجت من الإخوان (al-Qardhawy saya telah keluar dari Ikhwan) melalui situs pencarian Google. Dan hasilnya, anda akan dapati banyak sekali situs dan blog yang memberitakan hal itu. Bila sulit menerjemahkannya juga, manfaatkanlah fasilitas translator yang ada di Google ...

Mudah sekali menggali informasi saat ini bukan ..?

Apa pelajaran yang bisa kita ambil dari keluarnya Syaikh Qardhawy dari IM tersebut ?

Menurut saya, setidaknya sih dua hal :

Yang pertama, kita akhirnya dapat memahami kontroversi pemikiran Syaikh Qardhawy akhir-akhir ini yang sering kali berbeda pandangan dengan tanzhim Ikhwan. Di antaranya saat beliau berpendapat bahwa pemikiran Sayyid Quthb itu menyesatkan dan bertentangan dengan prinsip-prinsip aqidah ahlu sunnah wal jama'ah. (silahkan lihat : http://www.arrahmah.com/index.php/news/read/5472/ikhwan-menolak-pernyataan-yusuf-qardhawi-tentang-as-syahid-sayyid-quthb atau http://www.sabili.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=456:sayyid-quthb-bertanggung-jawab-atas-berkembangnya-islam-radikal&catid=81:internasional&Itemid=198,).

Yang kedua, sebenarnya fenomena seseorang keluar dari Jama'ah tertentu bukanlah hal yang mengherankan. (keluar loh, bukan dipecat). Hal ini terjadi oleh siapa saja, hatta seorang tokoh yang puncak di jamaah tersebut seperti Syaikh Qardhawy.

Lantas, apakah kalau Syaikh Qardhawy keluar dari IM, orang-orang yang sudah tergabung ke IM harus keluar juga ? Ya, enggak lah .. Itulah mengapa, komitmen kita kepada jama'ah harusnya berlandaskan pada komitmen ideologis dan komitmen da'wah (intimaa' aqidy dan intima' da'awiy). Dan bukannya intimaa syakhsy atau intimaa' jamaiy' (komitmen perorangan atau komitmen kelompok).

Kalau intimaa' kita karena aqidah dan da'wah, selama jama'ah itu berjalan di-track ideologis yang benar dan masih menegakkan 'amar ma'ruf nahy munkar, kita ikutlah kepada jama'ah tersebut.

Sebaliknya kalau komitmen kita hanya harena syakhsy (seseorang) atau jama'iy (kelompok), maka kita berjama'ah akan ikut-ikutan orang atau kelompok. Kalau orang yang kita kagumi keluar, kita ikut keluar. Kalau kelompok itu menyimpang, kita anggap saja kelompok itu tetap benar. Persis seperti semboyan orang-orang yang ashobiyyah (fanatik kelompok), "right or wrong is my country ..."

Wah kalau udah yang kayak kedua itu, berabe dah ...








Selasa, 30 Maret 2010

Menanti Runtuhnya (lagi) Majapahit
















Majapahit tidak runtuh semata-mata karena diserang pihak luar. Majapahit runtuh dari dalam. Karena moralitas yang mulai merosot. Karena intrik dan persaingan dalam istana. Serta korupsi yang mulai merajalela.

Inilah "Majapahit" kedua yang lahir di tahun empat lima. Membawa semboyan-semboyan sama sebagaimana tertulis di kitab sutasoma. Mengimpikan obesesi yang sama dengan sumpah palapa Gajahmada.

Namun, Majapahit kedua ini menempuh jalan yang sama dengan pendahulunya. Dan, hari-hari terakhir ini kita menyaksikan pula tanda-tanda kejatuhannya.

Sambil berharap, Demak Islam akan kembali hadir.

Buta Mata

Buta mata tak nampak jalan di dunia
Kerana tidak nampak cahaya
Tidak tahu kemana hendak di tuju
Kehilir atau ke hulu

Selamatlah di dunia fana ini
Bila mana mata tidak buta
Melalui pengalamaan diri
Kerana jalan itu sudah biasa

Ada pedoman yang menunjuk kita
Tongkat ditangan membantu jua
Boleh jadi orang simpati yang membawa
Tapi kita buta hati menderita

Tidak nampak jalan menuju ke akhirat
Negeri yang kekal abadi
Tidak diukur x2 dengan masa
Tidak ada kawan yang datang membantu

Tiada pengalaman yang memastikanya
Tiada pedoman menunggu kita
Tidak ada yang simpati menolong kita
Dalam kegelapan terjun ke neraka

Menderita ke negeri yang abadi
Tidak kembali ke dunia lagi
Tiada gunanya penyesalan diri
Oleh itu banyakkan amal dan bakti 2x

Senin, 29 Maret 2010

Jadwal Ta'lim

Ada beberapa sahabat yang bertanya tentang jadwal Ta'lim yang saya kelola. Karena da'wah itu sifatnya terbuka (jahriyyah), terang benderang, gak ada yang ditutup-tutupi, saya akan tulis jadwal ta'lim yang saat ini sedang saya kelola.

Mudah-mudahan kalau ada yang memiliki kesempatan, bisa hadir dan ikut bersama mempelajari Islam.


Kajian Kitab Buluguhul Maram


Ada beberapa tempat dan waktu, yaitu :

a. Waktu : Setiap hari Kamis, malam Jum'at, pekan kedua setiap bulannya, ba'da Isya
Tempat : Masjid At-Tawwabin, Cilangkap, Depok

b. Waktu : Setiap hari Kamis, malam Jum'at, pekan keempat setiap bulannya, ba'da Isya
Tempat : Jl. Kerkop/45 RT01/10 Puspanegara Citeureup Bogor

c. Waktu : Setiap hari Ahad, pekan kedua setiap bulannya, ba'da Shubuh
Tempat : Masjid Perumahan Taman Cileungsi Bogor

Kajian Kitab Riyadhus Shalihin

Waktu : Setiap hari Ahad, pekan pertama setiap bulannya, ba'da Shubuh
Tempat : Masjid Mush'ab ibn Umair, Ciparigi, Bogor

Kajian Kitab Tafsir Ibnu Katsir

Waktu : Setiap hari Rabu, jam 16.30 - maghrib
Tempat : Masjid Al-Hikmah, PT Surya Rubberindo Indonesia, Cileungsi, Bogor

Kajian Manhaj Da'wah

Waktu : Setiap hari Ahad, ba'da Ashar sampai maghrib
Tempat : Jl. Kerkop/45 RT01/10 Puspanegara Citeureup Bogor

Kajian Aqidah Islamiyyah

Waktu : Setiap hari Ahad, ba'da Isya sampai 21.30
Tempat : Jl. Kerkop/45 RT01/10 Puspanegara Citeureup Bogor