Nasehat Ilahi

Rabu, 14 Oktober 2009

Berurusan dengan Dunia Jin (tulisan 1)




Hemmm.. Mudah-mudahan Anda tidak ngeri yah membaca tulisan ini. Jangan sampai selama membaca tulisan ini melihat ke belakang melulu. Kayak ada yang ngeliatin ... Hehehe ...

Melalui tulisan ini sebetulnya saya ingin mengungkapkan kepada kita semua bahwa jin itu adalah makhluk yang ada. Nyata. Berada bersama dengan kita. Mereka memang ghaib. Tapi, ghaibnya adalah ghaib yang relatif. Itu artinya, sewaktu-waktu ia bisa menampakkan diri atau memberikan isyarat kehadirannya bersama dengan kita.

Hal-hal yang ghaib relatif itu sebetulnya banyak. Saat saya sedang duduk di depan komputer sekarang ini misalnya, anak-anak dan istri saya juga jadi makhluk ghaib relatif. Artinya, mereka tidak bisa saya ketahui saat ini, karena ada tabir penghalang yang bernama dimensi ruang. Demikian juga halnya dengan "om" jin ini. Mereka hanya terhalang dengan kita saja saat ini.

Pengalaman pertama saya berurusan dengan dunia jin ini adalah ketika dulu saya kuliah di satu perguruan tinggi negeri di Jakarta. Kalau tidak salah, tahun kedua saya kuliah, ada peristiwa yang menghebohkan di kampus saya itu. Mahasiswa baru yang sedang ospek, hampir satu fakultas, kesurupan semua.

Waahh .. semua jadi repot. Pas waktu kejadian saya memang tidak ada di kampus. Tapi esok harinya, saat saya di kampus, ternyata fenomena kesurupan itu masih juga terjadi.

Beberapa mahasiswa yang sedang kuliah tiba-tiba berteriak-teriak dan bergelimpangan. Saya dan teman-teman yang aktif di musholla kampus akhirnya jadi "dukun" dadakan. Di minta untuk menyembuhkan yang kesurupan dengan membaca ayat-ayat al-Qur'an. Terus terang pengalaman pertama "mengobati" orang yang kesurupan ini menyeramkan juga.

Baru pertama kali saya melihat orang yang tiba-tiba berubah 180 derajat saat sedang kesurupan. Ada yang tiba-tiba berubah suaranya. Ada yang tiba-tiba mengamuk kesana kemari. Ada juga yang sedikit-sedikit pingsan ... (hehehe .. jangan ada yang nyeletuk yah .. "pingsan kok sedikit2..")

Pokoknya heboh deh ..

Namun, alhamduliLlah dengan kejadian kesurupan massal di kampus itu, musholla kampus jadi rame setiap kali sholat dzuhur dan ashar. Dekan juga jadi tidak segan-segan mengucurkan dana renovasi kampus. Hemmm.. dalam hati .. "syukran yah om Jin... dah pada ngingetin kita semua .."

Itu pengalaman pertama.

Setelah kejadian itu, seingat saya, berturut-turutlah saya berurusan dengan soal "per-jin-nan" ini. Di tahun yang sama berulang kali saya melihat orang kesurupan dan saya diminta untuk me-ruqyah-nya.

Ruqyah itu arti harfiahnya "mantra" (kata orang betawi : baca-bacaan). Tapi yang saya maksud disini ada ruqyah syar'iyyah. Yaitu, dzikir dan do'a dari al-Qur'an maupun sunnah untuk mengobati dan melindungi diri dari gangguan jin.

Pengalaman yang paling berkesan juga di tahun itu (kalo gak salah tahun 1999, agak heran juga kenapa di tahun itu banyak banget yang kesurupan) adalah pengalaman berhadapan dengan peserta sanlat yang sedang kesurupan.

Ceritanya, dulu saya sering mengisi kegiatan training atau sanlat anak-anak remaja. Nah, suatu ketika saat saya sedang asyik ngisi materi tiba-tiba masuk satu orang peserta sambil mendobrak pintu. Dia tendang meja kursi. Dan sudah hampir memukul saya. Untung saya bisa ngeles ... (hehehe .. ngeles doang bisanya). Saat itulah masuk teman-teman yang bertugas menjaga keamanan sanlat dan langsung memegang tangannya. Herannya, anak yang sedang kesurupan ini walaupun sudah dipegangin lima orang lebih masih bisa juga berontak. Hampir saja dia lepas dan mau memukul saya lagi. Dalam hati, "kenapa juga nih anak semangat banget mau mukul saya ..? Kenal enggak, punya salah juga enggak ... atau, mungkin si jin yang di dalemnya itu masih dendam kali yah sama saya. Karena sering teman-temannya saya usir-usirin."

AlhamduliLlah, akhirnya setelah dibantu teman-teman, peserta Sanlat itu berhasil disembuhkan. Setelah di-"ruqyah" dan di-"tomplok" belasan orang, anak itu sadar dengan wajah innocent. Seakan tidak pernah terjadi apa-apa. Padahal kita sudah lelah sekali menyadarkan dia.

Begitulah, setiap tahun ada saja urusan saya dengan kawan-kawannya "om jin dan jun" itu. Insya Allah ditulisan yang akan datang, saya akan ceritakan pengalaman saya berurusan dengan jin dan orang2 kesurupan di tahun 2009 ini.

Sebelum saya tutup tulisan ini, saya hanya ingin berpesan kepada teman-teman, kalau berurusan dengan hal seperti ini, kuncinya satu (eh dua deh). Pertama, tenang. Yakin bahwa kita lebih mulia dari makhluk manapun. Yang kedua, yakin bahwa ayat-ayat Al-Qur'an dan do'a yang kita baca pasti akan membawa pengaruh bagi "mereka"

WaLlahu a'lam.

Salam.

Tidak ada komentar: